About Me


Saya, Lia Sutandio, dilahirkan di kota kecil, Probolinggo, pada tanggal 2 Januari 1981.
Saya menikah dengan Frankly Reynold Malumbot pada tanggal 17 Juni 2011.
Didalam sebuah keluarga kandung, saya memiliki orang tua bernama (papi) Charlie Sutandio dan (mami) Anita Kusen, serta seorang kakak perempuan bernama Heidy Sutandio.
Mami saya meninggal pada tanggal 11 Januari 2009 karena breast cancer, yang dideritanya kurang lebih 3 (tiga) tahun lamanya.

Awal pelayanan saya dimulai sejak usia empat tahun, sebagai seorang penari tambourine (rebana).
Saya belajar tarian dengan menggunakan rebana ini dari seorang istri almarhum Bapak Pendeta Yeremia Rim, yaitu Ibu Melanie Rim.
Pada waktu itu saya bersama mami saya, sedang melihat kakak perempuan saya dengan beberapa orang lainnya, yang sedang mengulangi gerakan tambourine untuk mengisi di acara KKR di kota Probolinggo.
Tak lama kemudian, Tante Melianie (demikian saya memanggilnya) melihat saya lalu mengajak saya ikut menari, dan mengajarkan gerakan-gerakan sederhana serta meminjamkan tambourine yang berukuran besar (menurut ukuran seusia anak umur 4 tahun) untuk saya gunakan pada waktu itu juga tampil di acara KKR tersebut.

Kurang lebih hingga tahun 2007 saya masih aktif menari didalam gereja, mengingat sebagian besar dari keluarga mami saya memang suka menari. Jadi bisa diketahui talenta seni tari ini saya peroleh dari keluarga mami saya.
Namun oleh karena keterbatasan waktu dan adanya berbagai perubahan ‘system’ yang ada didalam gereja, maka sekitar tahun 2008 pertengahan saya mulai mengundurkan diri dan lebih banyak menemani mami yang sedang sakit.
Sembari itu, saya mulai mengisi waktu saya dengan kembali menulis artikel.

Talenta untuk menulis ini saya temukan didalam diri saya pada tahun 1998, ketika beberapa teman meminta saya untuk mencoba menulis artikel, lalu mereka membaca dan mengatakan bahwa artikel saya ‘layak’ untuk dimuat di warta gereja.
Mereka meminta (baca: memaksa) saya untuk mengirimkan artikel-artikel tersebut.
Tetapi karena saya adalah seorang yang tidak mudah percaya pada kemampuan diri sendiri, maka saya baru berani mengirimkan karya tulis saya untuk dimuat di warta jemaat GKPB Masa Depan Cerah Surabaya sekitar tahun 1999.

Tak lama setelah itu, saya sempat berhenti menulis karena menurut saya, saya tidak mempunyai fasilitas (seperti laptop atau komputer). Ditambah dengan kesibukan saya di kampus, dan berlanjut saat saya bekerja di sebuah perusahaan asing, serta tidak memiliki rasa percaya diri untuk terus mengembangkan diri melalui karya tulis, maka saya lebih memilih untuk menunggu waktu yang menentukan.

Pasa suatu hari Minggu, Jeffry Rahmat (Pastor of JPCC church Jakarta) datang ke gereja kami di Surabaya dan berkotbah tentang ‘mimpi’.
Setelah mendengar kotbah tersebut, didalam perjalanan pulang kerumah, saya tiba-tiba bertanya kepada Tuhan “Tuhan, apakah saya bisa bermimpi? Apa mimpi yang baik untuk saya?“.
Sepertinya pertanyaan itu sangat lucu, tetapi saya adalah seseorang yang tidak pernah mempunyai keinginan yang setinggi langit, karena seringkali saya tidak mendapatkan hal-hal yang saya mimpikan.
Tetapi ternyata Tuhan menjawab pertanyaan saya itu, secara tiba-tiba didalam benak saya terbersit untuk menjadi seorang penulis dan membuka toko buku yang berisikan buku-buku karya saya sendiri.

Bagi saya “wow…mimpi yang luar biasa dan tidak pernah terbayangkan untuk mewujudkannya“.
Saya tidak tahu bagaimana mewujudkannya, tetapi sejak saat itu saya berdoa untuk mencapai mimpi saya, saya mengatakan pada Tuhan “jika Tuhan mengijinkan saya menjadi penulis, maka saya minta ‘fasilitas’ yaitu laptop untuk saya sendiri, yang bisa saya bawa ke mana-mana“, karena bayangan saya, sebagai seorang penulis, saya bisa mendapatkan ide dimana pun saya berada dan saya bisa langsung menuliskannya (jika memiliki laptop).
Dan ternyata Tuhan menjawab doa saya itu.

Pada bulan February 2008, saya mendapatkan sebuah laptop dan hingga sekitar tahun 2012 ini bila dapat dihitung ada kurang lebih 330 artikel yang sudah saya hasilkan.

Jadi sejak sekitar tahun 2006, ditambah dengan fasilitas yang saya peroleh di tahun 2008 hingga saat ini, saya kembali mencoba menulis dan secara rutin mengirimkan kembali tulisan-tulisan saya ke gereja GKPB Masa Depan Cerah Surabaya dan Bali, juga beberapa gereja lainnya, karena realitanya ketika saya mau kembali menulis, ide-ide itu selalu bermunculan.

Ide yang saya tuliskan kebanyakan saya peroleh dari pengalaman hidup orang lain (baik yang saya lihat sendiri mau pun melalui cerita-cerita yang mereka sampaikan pada saya) atau dari pengalaman saya secara pribadi.
Selain itu, ide-ide yang saya peroleh juga bisa dari buku-buku yang saya baca dan atau dari film-film yang saya tonton.

Tak hanya sekedar artikel rohani, sejak tahun 2012, saya mencoba untuk mengirimkan karya tulis saya untuk website openrice.com, yang berisikan tentang macam-macam makanan yang ada di Surabaya dan Pulau Bali, sebagai kesempatan untuk mengembangkan talenta yang ada pada saya.

Saya merasa sangat gembira karena ada begitu banyak masukkan dan pujian yang diberikan untuk tulisan-tulisan saya.
Bahkan ada beberapa orang yang tidak saya kenal, namun berkata bahwa mereka adalah penggemar tulisan-tulisan saya.
Saya benar-benar hanya bisa mengagumi Tuhan dengan semuanya itu, karena saya menyadari bahwa ide-ide itu datangnya dari Tuhan.

Tidak berhenti sampai disitu, suatu saat, suami saya, yang pada waktu itu masih berstatus sebagai kekasih (baca: pacar) saya, menyarankan kepada saya agar saya dapat membuat website sendiri.
Ide suami saya itu terwujud pada tanggal 09 April 2009, ketika saya menemukan sebuah blog milik Yenny Indra sebagai seorang senior dan rekan seiman saya.
Karena penasaran, saya meminta bantuan seorang teman, Lily Calista, untuk membantu saya membuat blog.
Setelah saya berhasil menemukan cara-caranya, saya mulai mencoba memuat artikel-artikel saya.

Akhir kata, sungguh saya berharap agar blog ini dapat menjadi berkat, memberikan inspirasi, dan mengubah cara pandang/sudut pandang, atau paradigma agar sesuai dengan sudut pandang Bapa bagi semua pembaca, dimana pun Anda berada.

Dan untuk selanjutnya, saya harapkan blog yang sangat sederhana ini, bisa terus berkembang menjadi lebih baik dan sempurna.
Kiranya masukkan dan saran dari pembaca dapat dituliskan dalam kolom komentar yang tersedia di setiap artikel saya untuk menyempurnakan tulisan-tulisan tersebut.

Jika Anda berminat, maka untuk memudahkan menerima informasi mengenai artikel terbaru, pembaca dapat berlangganan khusus dengan cara mendaftarkan alamat email pada kolom yang tersedia atau klik tanda ‘like‘ pada Facebook milik saya.

Terima kasih saya ucapkan untuk suami saya, Frankly Reynold Malumbot dan seluruh keluarganya, serta keluarga kandung saya, papi, mami, cik de, dan juga teman-teman yang senantiasa mendukung saya untuk terus berkarya selama ini.

Tuhan Yesus memberkati.

Best regards,
Lia Sutandio

10 thoughts on “About Me

  1. To start some thing is easy..
    To maintain something need focus and persistance..
    To create something great need your own originality..
    To make it all happen all you need it is START it..

    GREAT JOB..you’ve start it..

    Maintain it.. let it grow and be fruitfull..

  2. I simply want to say I am just beginner to blogging and actually enjoyed this web-site. Most likely I’m likely to bookmark your site . You definitely have impressive articles. Thank you for revealing your blog site.

Tinggalkan komentar