Pemain Dan Sutradara


Seorang teman bercerita bahwa pada saat dia menonton sebuah film, dia sempat berpikir “Menjadi pemain film itu menyenangkan. Dia hanya mengikuti perintah sutradara. Seandainya sutradara memerintahkan agar pemain film itu berperan menjadi orang kaya, maka pemain film itu akan berperan sebagai orang kaya dan segala perlengkapan seperti mobil, pakaian, rumah, penjaga, sudah pasti akan disiapkan“.

Beberapa kali saya menonton sebuah film, saya pun menyetujui dan memikirkan hal yang sama, menjadi seorang pemain film itu memang hanya sekedar melakukan perannya, dan sutradara serta kru yang akan mengatur semuanya.

Seorang yang miskin tiba-tiba bertemu dengan seorang yang kaya raya, keduanya menikah dan hidup bahagia, kemudian ada lagi cerita seorang yang miskin tiba-tiba mendapatkan sebuah warisan sehingga dia menjadi kaya raya, dan dengan keterbatasan waktu, seolah-olah kehidupan seseorang terlihat menjadi sangat mudah. Sedangkan di kehidupan nyata, rasanya semua serba sulit dan tidak mungkin.

Tetapi, seorang teman itu juga mengatakan bahwa didalam kehidupan nyata, kita itu seperti pemain film, dan Tuhan adalah sutradara. Di saat Dia ingin kita kaya, maka kita akan berperan didalam kehidupan ini sebagai orang kaya, dan Dia akan menyediakan segala sesuatu yang kita perlukan.

Apa yang ada didalam pikiran kita saat ini?

Apakah kita berpikir dengan kondisi kita yang sulit saat ini berarti Tuhan sedang menginginkan kita untuk berperan sebagai seseorang yang selalu hidup dalam keadaan sulit, kurang, dan susah?

Apakah kita berpikir dengan kondisi kita yang menyenangkan saat ini berarti Tuhan memang sangat baik sehingga mengijinkan kita untuk berperan menjadi seorang yang kaya, berkecukupan, dan selalu bahagia?

Menurut saya, semuanya itu tergantung dari sudut pandang kita memandang kehidupan kita.

Sudut pandang yang pertama, dalam keadaan apa pun, kurang, cukup, mau pun lebih, Tuhan tetap baik, karena Dia adalah Tuhan. Dia, Tuhan, yang selalu ada untuk kita, setiap waktu, dan dalam keadaan apa pun. Setiap hari, selalu ada berkat dan kebaikanNya untuk kita. Jadi, Dia tetap baik, dan akan selalu baik, karena Dia memang Tuhan yang baik.

Sudut pandang yang kedua, peran apa pun yang dimainkan oleh pemain film, segala sesuatu akan tetap disediakan untuknya oleh sutradara. Firman Tuhan didalam Filipi 4:19 berjanji “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus“. Berkat Tuhan atas kita tidak pandang bulu. Kita kaya atau miskin, Dia tetap akan memelihara kita. Jadi, selama sesuatu itu menjadi kebutuhan kita, maka Tuhan akan pegang kendali atas semuanya itu. Kita tidak perlu khawatir.

Sudut pandang yang ketiga, peran apa pun yang dimainkan oleh pemain film, selalu memiliki kesulitannya sendiri. Dan peran apa pun yang kita mainkan didalam kehidupan ini, selalu memiliki kesulitannya masing-masing. Seringkali kita melihat seseorang itu hidup baik dan enak, tetapi pernahkah sesekali kita memandang kehidupan kita ini juga baik dan enak? Banyak orang ingin memiliki kecantikan dan ketampanan kita, banyak orang ingin kekayaan kita, banyak orang ingin tawa kita, banyak orang ingin pekerjaan dan posisi kita, lalu mengapa kita harus menginginkan peran orang lain yang belum tentu kita bisa memainkannya?

Bersyukur memang selalu mudah diucapkan, tetapi sulit untuk dilakukan. Kebutuhan seringkali membuat nafas menjadi sesak dan sungguh menegangkan waktu-waktu dimana kita harus menantikan jawaban Tuhan. Waktu terus berjalan dengan cepat, tetapi kita tidak tahu lagi harus berjalan kearah mana dan melakukan apa.

Tuhan itu sutradara hidup kita. Kita bertugas untuk memainkan peranan hidup ini dengan baik. Semua kebutuhan Dia berjanji akan memenuhi. Semua kesulitan tetap harus dilewati, tetapi jangan pernah melewatinya sendirian! Tetaplah berjalan bersama Tuhan! Tuhan akan mengatur segala sesuatunya untuk kita, Tuhan akan membukakan pintu-pintu yang tertutup, Tuhan akan selalu membuat mujizat, dan Tuhan akan selalu menyertai kita sampai kemenangan menyambut kita.

Tuhan memberkati!

**Idea by Silvya Atmodjo

20131024-160642.jpg

Tinggalkan komentar